sumber gambar : http://www.worldkidneyday.org/resource/downloads-save-heart-poster/
oleh dr. Endin Nokik Stujanna, PhD
Tahukah anda, sering sekali terjadi pada penderita penyakit jantung terdapat pula penyakit ginjal atau sebaliknya, mengapa demikian?Dalam artikel ini akan dibahas sedikit tentang hubungan jantung dan ginjal di dalam tubuh manusia.
Tubuh manusia tersusun oleh sistem networking yang tercipta sangat sempurna, setiap sistem didalam tubuh saling berhubungan dan mempengaruhi. Bila diandaikan, tubuh ini sebuah mesin komputer dimana bila salah satu sistem nya terganggu maka akan mengganggu sistem kerja di tempat lain yang berkaitan. Atau bila diandaikan sebuah jalan raya utama yang terganggu oleh kemacetan maka akan mengganggu kelancaran pengendara di jalan setelah atau sebelumnya. Jantung dan Ginjal adalah dua organ yang penting dan berhubungan erat di dalam tubuh manusia. Masing-masing saling terhubung, saling mempengaruhi dan dapat bekerja bersama. Keduanya bekerja bersama untuk menjaga agar tubuh tetap sehat. Ketika jantung terganggu, maka tak jarang akan berefek juga ke ginjal, begitu pula sebaliknya.
Bagaimana kerja Jantung di tubuh manusia?
Jantung adalah otot yang bertugas memompa darah yang dipenuhi oleh oksigen ke seluruh tubuh. Tugas penting tersebut mengakibatkan setiap sel, organ dan sistem didalam tubuh tetap hidup dan bekerja dengan baik. Jantung sangat bergantung pada pembuluh darah untuk mengedarkan darah keseluruh tubuh termasuk ginjal. Jantung, darah dan pembuluh darah secara bersama-sama membentuk suatu sistem yang dinamakan sistem kardiovascular, dan disebut pula sebagai “delivery system” atau sistem peredaran. Jantung merupakan pusat dari sistem peredaran darah yang terletak di dalam rongga dada sebelah kiri dan memiliki kemampuan untuk berkontraksi memompa darah keseluruh tubuh. Kontraksi jantung tersebut membuat jantung berdetak sepanjang hidup. Sistem peredaran darah dari jantung membawa darah yang kaya oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh serta mengambil darah yang kurang oksigen untuk dibuang.
sumber gambar : http://www.inaheart.or.id
Bagaimana kerja Ginjal di tubuh manusia?
Ginjal adalah dua organ yang berbentuk seperti kacang kedelai dan biasanya berukuran sebesar kepalan tangan. Ginjal terletak sedikit ke bawah dari tulang rusuk kanan dan kiri. Ginjal manusia bisa dibayangkan seperti pabrik kimia yang besar yang memiliki tugas untuk membersihkan darah dari produk zat sisa dan kelebihan cairan, menyaring dan membuang limbah seperti racun, garam berlebih, dan urea. Ginjal juga berfungsi mengontrol tekanan darah, menjaga kesehatan tulang, membantu produksi sel darah merah, dan menjaga keseimbangan mineral didalam darah ( seperti sodium, fosfat dan potasium), serta menghasilkan bentuk aktif dari vitamin D yang dibutuhkan untuk kesehatan tulang.
sumber gambar : http://umich.edu/~elements/web_mod/viper/kidney_function.htm
Bagaimana Jantung dan Ginjal bekerja bersama di tubuh manusia?
Jantung bertugas memompa darah kaya oksigen dan mengirimnya ke seluruh tubuh, termasuk ke ginjal secara terus menerus. Ginjal membersihkan darah, menyaring dan membuang zat sisa serta limbah hasil metabolisme tubuh dan lebihan cairan dalam bentuk air seni. Selain itu ginjal membantu mengatur kadar air dan garam untuk mengontrol tekanan darah. Tanpa ginjal, darah akan mengandung banyak limbah sisa metabolisme dan cairan. Tanpa bantuan dari ginjal, jantung akan bekerja sangat keras dan tidak bisa berfungsi secara maksimal. Sebaliknya, tanpa jantung, ginjal tidak akan mendapatkan darah kaya oksigen yang dibutuhkan untuk melakukan tugas-tugas pentingnya. Fungsi dari sistem kardiovascular yang baik, sangatlah penting untuk ginjal dalam menjalankan fungsinya secara baik. Kedua organ penting ini bekerja sinergis dan saling mempengaruhi di dalam menjalankan tugasnya di tubuh manusia.
Bagaimana hubungan antara penyakit jantung dengan penyakit ginjal?
Para ilmuwan telah meneliti secara mendalam untuk mencari hubungan antara penyakit jantung dengan penyakit ginjal. Ketika jantung atau ginjal tidak dapat berfungsi normal, maka dapat mengakibatkan penyakit kardiovaskuler atau penyakit ginjal. Sangatlah penting untuk mengetahui bahwa memiliki penyakit ginjal dapat berefek langsung dan mempengaruhi kemungkinan akan penyakit jantung. Selain itu, memiliki penyakit jantung secara langsung pula dapat mempengaruhi kemungkinan dalam perkembangan penyakit ginjal. Faktanya, penyakit ginjal dan penyakit jantung memiliki banyak faktor resiko yang sama, seperti diabetes dan tekanan darah tinggi.
Penelitian terbaru menyebutkan bahwa, penyakit gagal jantung merupakan faktor resiko yang signifikan untuk penyakit ginjal. Ketika jantung tidak mampu memompa darah secara efisien, maka akan terjadi hambatan laju darah yang menyebabkan tekanan di pembuluh darah utama ginjal yang juga akan menghambat laju darah di ginjal. Ginjal akan mengalami kekurangan suplai darah kaya oksigen. Begitu pula sebaliknya, ketika ginjal mengalami gangguan, sistem hormon yang bertanggung jawab terhadap regulasi tekanan darah mengupayakan agar kebutuhan darah ke ginjal meningkat sehingga mengakibatkan jantung harus memompa lebih keras, yang pada akhirnya jantung menderita kelebihan beban, selain itu aliran darah yang telah tersaring oleh ginjal ke jantung juga melemah dan akan mengakibatkan komplikasi di jantung. Jadi, kelemahan atau kegagalan satu organ (jantung atau ginjal) akan memiliki dampak buruk kelainnya. oleh karena itu, dokter akan melakukan pengecekan rutin fungsi ginjal pada penderita gagal jantung, dan sebaliknya dokter akan memeriksa rutin tekanan darah dan kemungkinan komplikasi jantung pada penderita gagal ginjal.
Istilah lain yang umum digunakan untuk menggambarkan disfungsi akut atau kronik pada jantung atau ginjal yang dapat menyebabkan disfungsi organ lain adalah sindrom kardiorenal. Sindrom kardiorenal adalah hasil dari interaksi antara sistem ginjal dan sistem kardiovaskular. Sindrom kardiorenal diklasifikasikan oleh Ronco menjadi 5 tipe, yang akan sedikit diulas pada artikel ini dalam 2 bagian. Yang pertama, tentang bagaimana gagal jantung mempengaruhi ginjal (tipe II sindrom kardiorenal). Dan yang kedua, bagaimana jantung terpengaruh karena penyakit ginjal (tipe IV sindrom kardiorenal). Beragam teori patofisiologi terkait telah banyak dijabarkan dan masih belum terungkap jelas. Paliliewu dan Lefrandt pada tahun 2010 menjabarkan bahwa pada gagal jantung terjadi penurunan fungsi sistolik atau diastolik ventrikel kiri yang mengakibatkan sejumlah perubahan hemodinamik termasuk penurunan cardiac output, stroke volume dan pengisian arterial, akibatnya terjadi kelebihan cairan dalam pembuluh darah (volume overload). Bila fungsi ginjal masih baik maka ginjal akan membantu dengan meningkatkan diuresis dan ekskresi natrium. Keadaan ini bila berlangsung terus menerus dapat menyebabkan terjadinya disfungsi ginjal yang mendorong aktivasi yang patologik dari ginjal yang mempengaruhi struktur dan fungsi pada jantung dan ginjal. selain itu, penyakit ginjal kronis dengan uremia dapat mempengaruhi struktur dan fungsi jantung. Keadaan ini akan mengakibatkan aterosklerosis yag lebih luas. Pada keadaan uremia terdapat sejumlah abnormalitas dari fungsi kardiomiosit, diantaranya terdapat siklus kalsium kardiomiosit dan fungsi kontraksi yang abnormal.
Menurut Paganini, interaksi antara jantung dan ginjal terjadi pada tingkat subselular melalui suatu jalur neurohormonal. Aktivasi dari neurohormonal tersebut adalah aldosterone, endothelin, angiotensin II, vasopresin, norephinephrin, cytokines dan kesimbangannya dengan natriuritics peptides (ANP dan BNP) yang merupakan dasar patologi terjadinya gagal jantung, sebaliknya semua faktor-faktor ini juga dapat menimbulkan gangguan fungsi ginjal pada saat yang bersamaan.
Pada keadaan normal regulasi hemodinamik dilakukan oleh jantung sedang regulasi cairan tubuh dan elektrolit dilakukan oleh ginjal. Kedua sistem ini saling membantu dalam autoregulasi tekanan darah. Bila oleh suatu sebab curah jantung meningkat/menurun maka volume cairan tubuh akan meningkat/menurun. Peningkatan/penurunan volume cairan tubuh akan merangsang baroreceptor yang selanjutnya melalui suatu sistem neurohurmonal dapat merangsang ginjal untuk mengeluarkan atau menahan cairan dan natrium, serta akan merangsang pembuluh darah untuk melakukan vasodilatasi/vasokonstriksi. Melalui mekanisme regulasi semacam ini tekanan darah dan volume cairan tubuh serta sistem hemodinamik dipertahankan dalam batas normal (Bogartz dkk,2004; Stevenson dkk, 2005; van Kimmenade dkk,2006).
Pada gagal ginjal maupun gagal jantung dapat menyebabkan terjadi anemia. Dimana anemia itu sendiri dapat memnyebabkan gagal jantung atau gagal ginjal. Pada gagal ginjal terjadinya anemia disebabkan oleh penurunan produksi eritropoetin, peningkatan kehilangan darah kronis, penghambatan eritropoiesis yang disebabkan oleh inflamasi, defisiensi bahan nutrisi, adanya hiperparatiroid sekunder atau akumulasi dari fraksi-fraksi uremi. Pada gagal jantung terutama yang disebabkan oleh infark miokard, anemia terjadi disebabkan oleh peningkatan sitokin tumor necrosis factor α (TNF α) yang mempunyai pengaruh penekanan terhadap progenitor eritrosit sumsum tulang dan juga mengurangi produksi eritropoietin di ginjal, serta mengganggu pelepasan besi dari sistem retikuloendotelial yang dipakai oleh sumsum tulang untuk menghasilkan hemoglobin. Adanya anemia pada sindrom kardiorenal dapat lebih memperburuk struktur dan fungsi ginjal serta jantung (Silverberg dkk, 2004)
Tips agar dapat menjaga kesehatan jantung dan ginjal
Beberapa tips ini dapat membantu anda menjaga kesehatan jantung dan ginjal. Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan tenaga kesehatan dalam pengaturan pola diet dan gaya hidup anda.
- Kurangi berat badan, apabila anda kelebihan berat badan
- Batasi makan makanan berlemak
- Jaga kadar gula darah, tekanan darah, kolesterol anda
Bagaimana bila telah memiliki penyakit ginjal?
Seseorang yang memiliki penyakit ginjal atau gagal ginjal memiliki resiko terkena penyakit jantung. Berkonsultasi dengan tenaga kesehatan akan membantu anda untuk menemukan cara diet dan gaya hidup yang baik yang dapat mengurangi kemungkinan anda untuk terkena penyakit jantung atau menjaga agar penyakit jantung anda tidak memburuk.
Apabila anda adalah pasien cuci darah, beberapa tips berikut bisa membantu anda dalam mengurangi kemungkinan penyakit jantung atau menjaga agar penyakit jantung anda tidak memburuk.
- Kontrol kadar gula darah anda, apabila anda memiliki penyakit diabetes.
- Kontrol tekanan darah tinggi anda
- Jaga keseimbangan kalsium dan fosfor
Cara terbaik untuk menjaga kesehatan jantung dan ginjal anda adalah dengan mengingat bahwa apa yang baik untuk jantung anda adalah yang baik pula untuk ginjal anda. Selalu menjaga kesehatan ginjal adalah untuk kesehatan jantung anda juga.
<<<< Kembali ke Menu Sebelumnya